Syiar dan Dakwah Islam melalui Blog dan Media Internet (Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Ketinggian Islam)


Kemajuan teknologi informasi dewasa ini, khususnya di Indonesia, telah membuka kesempatan yang besar bagi banyak hal. Salah satunya adalah penggunaan teknologi informasi (TI) untuk melakukan syiar Islam dan aktivitas kebaikan lainnya. TI memberikan pilihan baru bagi umat Islam dalam mencari ilmu, bertukar pengetahuan, atau bertanya mengenai topik-topik keislaman. TI juga memberikan kemudahan bagi kita untuk bisa melakukan aktivitas kebaikan dengan jangkauan yang luas, bahkan seluruh dunia. Keuntungan-keuntungan yang dimungkinkan dengan adanya TI ini sepatutnya kita gunakan dalam hal-hal yang positif dan bermanfaat serta tetap syar’i.

Akan tetapi, TI tidak hanya dimanfaatkan oleh manusia sebagai sarana melakukan hal-hal positif saja. Seperti kita ketahui, internet sebagai media dari pelaksanaan TI berisi berbagai macam konten, mulai dari konten yang sangat baik hingga yang sangat buruk. Semua konten itu bercampur baur di internet, dan kita sebagai penggunanya mempunyai akses baik ke konten yang positif maupun konten yang negatif. Memang sudah sunnatullah bahwa ada yang baik dan ada yang buruk di dunia ini. Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa menjadi baik dan meminimalisasi bahkan menghilangkan keburukan.

Didasari atas kondisi internet yang di dalamnya terdapat konten positif dan negatif, saya mempunyai pikiran bahwa untuk meminimalisasi pengaruh keburukan yang ada, khususnya di internet, maka perlu adanya penyeimbang dalam bentuk konten yang positif. Sebagai perumpamaan, ada sebuah bejana penampungan air yang berisi air yang mengandung kadar keasaman tinggi. Saya membutuhkan air tersebut sebagai pelepas dahaga, tapi air tersebut tidak dapat diminum karena berbahaya bagi tubuh. Ada dua hal yang dapat saya lakukan untuk menghilangkan dahaga. Pertama, dengan membuang air yang ada pada bejana tersebut, kemudian mengambil air yang dapat diminum dari tempat lain. Kedua, dengan mencampur air dengan kadar keasaman tinggi tersebut dengan air dengan kadar basa tinggi, sehingga saya mendapatkan air yang cukup netral dan dapat dikonsumsi. Saya mungkin perlu melakukan penyaringan air tersebut agar didapat hasil air yang baik.

Pada perumpamaan di atas, internet diibaratkan sebagai sebuah bejana penampungan air. Bejana itu menampung air berkadar asam tinggi, layaknya internet yang berisi banyak konten-konten negatif. Saya, dan juga banyak pengguna internet lainnya pasti ingin mendapatkan konten positif dan menghindari konten negatif. Ada dua hal yang dapat dilakukan, yaitu dengan membuang seluruh konten dan informasi yang ada di internet dan mengisinya dengan hal-hal yang positif saja, atau dengan menambahkan konten dan informasi positif pada internet untuk menyeimbangkan dan meminimalisasi konten negatif yang ada. Cara pertama jelas hampir tidak masuk akal, karena konten negatif yang ada di internet sangat banyak dan akan tetap ada walaupun telah dihilangkan dan dilarang. Saya menawarkan cara kedua sebagai solusi karena cara ini lebih bisa kita lakukan, yaitu dengan memasukkan banyak hal-hal positif dan bermanfaat ke dalam internet. Walaupun begitu, bukan berarti kita mendiamkan saja konten negatif yang ada. Kita juga harus mengurangi dan meminimalisasi konten negatif tersebut. Terakhir, perlu kita lakukan penyaringan agar konten dan informasi yang kita dapat dari internet adalah hal yang baik dan bermanfaat serta benar.

Hal yang telah saya paparkan sebelumnya, yaitu mengisi internet dengan konten dan informasi positif, berkaitan erat dengan pemanfaatan TI sebagai sarana syiar dan dakwah Islam. Konten dan informasi positif yang saya maksud dapat berupa ilmu, wawasan, dan pengetahuan keislaman, yang dapat meningkatkan pemahaman keislaman pengguna internet, terutama umat islam. Dengan adanya banyak konten keislaman di Internet, umat Islam dapat dengan mudah memperkaya pemahaman dan pengetahuannya. Di sisi lain juga menjadi penyeimbang terhadap banyaknya konten negatif yang ada di internet.

Salah satu langkah nyata adalah dengan membuat website atau situs web yang bertujuan untuk syiar dan dakwah Islam. Situs ini bisa berisi beragam hal tentang Islam, mulai dari keilmuan seperti fiqih, syariah, muamalah, tauhid, atau tanya jawab dengan ustadz yang kompeten. Di situs ini juga bisa disediakan forum diskusi yang di dalamnya membahas masalah dan topik keislaman sehingga bisa tercipta kondisi saling bertukar pengetahuan islam antara para anggotanya. Informasi-informasi mengenai acara-acara keislaman seperti pengajian, taklim, atau lomba pun bisa disediakan pada situs ini. Secara umum, situs ini menawarkan konten keislaman yang beragam dan bisa dimanfaatkan oleh semua pengguna internet, khususnya umat Islam.

Ada juga langkah lain yang lebih sederhana, yaitu dengan membuat blog. Blog atau weblog adalah salah satu media pertukaran informasi di internet, di mana pemilik blog menulis tulisan-tulisan yang dapat dikomentari oleh pengunjung. Terkait dengan pemanfaatan blog sebagai salah satu sarana syiar dan dakwah Islam, kita bisa menulis tulisan-tulisan yang positif dan bermanfaat, contohnya artikel keislaman. Hal itu saya lakukan di blog pribadi saya, dengan menuliskan tulisan yang terkait dengan keislaman. Tidak melulu harus tulisan keislaman karena tulisan lain yang mengandung hal baik dan bermanfaat pun adalah konten positif. Anda yang membaca tulisan ini pun bisa melakukan hal tersebut, yaitu dengan mengisi blog pribadi anda dengan hal-hal yang positif. Saya, anda, dan kita semua bisa menjadi subjek dari proses yang baik ini, yaitu dengan mengisi blog kita dengan konten-konten yang positif, salah satunya tentang keislaman. Sesuai dengan perumpamaan yang saya berikan, semakin banyak orang yang mengisi blognya dengan konten-konten positif, maka akan semakin banyak konten dan informasi positif yang ada di internet. Ketika semakin banyak konten dan informasi positif yang ada di internet, maka itulah salah satu pemanfaatan dari teknologi informasi khususnya internet sebagai sarana syiar dan dakwah Islam.

Saya teringat akan sebuah pelajaran sederhana yang disampaikan oleh K.H. Abdullah Gymnastiar atau lebih dikenal dengan Aa’ Gym. Pelajaran sederhana tersebut adalah prinsip 3M. Mulailah dari diri sendiri, mulailah dari hal-hal yang kecil, mulai dari sekarang. Kita semua bisa menjadi bagian dari kemajuan dan ketinggian Islam, caranya adalah dengan memulainya dari diri kita sendiri. Salah satu caranya dengan mengisi konten positif ke dalam internet, khususnya melalui tulisan di blog, atau media informasi lainnya. Mulailah dari hal-hal yang kecil, bila kita belum mampu untuk membuat tulisan dengan topik yang sulit, cobalah dengan topik yang ringan terlebih dahulu. Pada salah satu hadits dikatakan bahwa, “Sampaikanlah walau hanya satu ayat.” Jadi, kita tidak harus langsung menulis dengan topik keislaman yang di luar kemampuan kita. Dan mulailah dari sekarang, seperti saya memulainya dengan tulisan ini.

Mulailah dari diri sendiri. Mulailah dari hal-hal kecil. Mulailah sekarang juga!
Saya berharap ada tulisan ini dapat menjadi saran dan masukan bagi kita semua umat Islam untuk bisa memanfaatkan berbagai macam sarana yang ada untuk syiar dan dakwah Islam. Syiar dan dakwah Islam tersebut dapat kita lakukan dengan mengisi konten-konten positif dan bermanfaat pada blog pribadi kita atau media informasi lainnya. Teknologi informasi, salah satunya internet, bisa menjadi sarana kita dalam melakukan syiar dan dakwah keislaman, yang merupakan bagian ibadah kita kepada Allah. Semoga tulisan ini dapat menginspirasi saya, anda, dan kita semua untuk melakukan aktivitas kebaikan di mana pun, kapan pun, dan dengan sarana apapun, tentunya secara ikhlas hanya untuk mendapat ridho Allah SWT. Amin.

0 Response to "Syiar dan Dakwah Islam melalui Blog dan Media Internet (Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Ketinggian Islam)"

Post a Comment